Green Building di Jakarta Mendesak Diwujudkan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mewajibkan gedung-gedung di Jakarta mewujudkan program green building, gedung hijau yang ramah lingkungan. Selain untuk menyelamatkan lingkungan hidup, green building juga membantu mengurangi pemanasan global (global warming).
Standarisasi green building di Jakarta dituangkan dalam peraturan daerah (perda) baru. Standarisasi itu kelak dilengkapi dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh Green Building Council International. Langkah Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo ini langkah yang tepat, sebagai salah satu upaya mengatasi isu pemanasan global.
Gubernur Fauzi Bowo memulainya dari gedung Balai Kota DKI Jakarta yang diperbaharui. Gedung Balai Kota yang berusia 35 tahun direncanakan diperbaharui tahun ini, dengan memperhatikan aspek-aspek green building yang hemat energi, hemat air, dan bernuansa hijau.
Setelah itu, Pemprov DKI Jakarta meminta para pemilik gedung melakukan hal yang sama. Pemerintah akan memberikan insentif, seperti keringanan perizinan. Langkah berikutnya sekolah-sekolah di DKI Jakarta juga diminta menerapkan konsep green building yang hemat listrik dan hemat air.
Semua langkah ini ditempuh untuk mengatasi pemanasan global yang dampaknya sudah dirasakan oleh masyarakat
Isu pemanasan global dan perubahan iklim memang menjadi isu sentral berbagai forum internasional akhir-akhir ini. Dalam Word Urban Forum (WUF) IV di Nanjing, China, tahun 2008, misalnya Sekertaris Jenderal Perserikatan bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon mengingatkan, kota-kota yang tidak direncanakan dan dikelola dengan baik dapat mengancam kualitas udara dan air yang berdampak pada lingkungan hidup.
Konsumsi Energi
Laporan United Nations Human Settlements Programme (UN HABITAT) tentang kota-kota di dunia tahun 2008/2009 menyebutkan, konsumsi energi menjadi kontributor terbesar emisi karbon dioksida, salah satu penyebab utama pemanasan global dan perubahan iklim. Penggunaan energi di kota-kota besar ada pada empat sector, yaitu industri, perumahan, gedung komersial, dan sector transportasi dan layanan.
Gabungan energi listrik, transportasi, pemanasan, industri, dan lainnya menyumbang lebih dari 60 % efek rumah kaca. Penggunaan energi di sejumlah
Konsumsi energi menjadi kontributor terbesar emisi karbon dioksida, salah satu penyebab utama pemanasan global dan perubahan iklim.
Kenyataannya ini menuntut banyak pihak, termasuk pengelola
Harapan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo agar green building diwujudkan di Ibu
“Kepedulian terhadap isu pemanasan global harus diwujudkan dengan tindakan nyata. Salah satu tugas usahawan mewujudkannya, antara lain dengan membangun green building” Kata Presiden Direktur Kelompok Kompas Gramedia Jakob Oetama.
Gedung yang dibangun Medialand ini berlantai 28 dan dibangun diatas lahan seluas 7.000 meter persegi, dengan perbandingan lahan 70 persen lahan hijau dan 30 persen bangunan. Gedung ini ramah lingkungan karena semua aspek bangunan dibuat dengan konsep green building, seperti desain gedung yang langsing dan pipih, teknologi kaca gedung, resapan air, pemanfaatan air hujan, proses daur ulang, penggunaan lampu hemat energi, sampai pada jenis tanaman.
[repost.18viii09.Metropolitan-KOMPAS10vii09-GreenBuilding-Lingkungan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri sumbang Saran Untuk Indonesia Hijau, Terima kasih atas Kunjungan dan Komentarnya, Sukses untuk Anda...Salam Hijau Indonesia.