Lampu, tidak hanya berfungsi sebagai alat penerangan semata. Lebih dari
itu, sebagai salah satu elemen interior lampu sangat berperan dalam
memberikan sentuhan artistik dan menjadi penyeimbang. Kini lampu bisa
dikategorikan sebagai fashion, karena fungsinya yang telah bergeser dari
sekedar alat penerangan. Lampu telah hadir sebagai tren selain penghias
ruangan yang mampu memberikan sentuhan rasa seni.
Seni pencahayaan rumah
Bayangkan,
apa jadinya bila rumah tak punya sistem pencahayaan yang baik. Efek
dimensi ruangan akan menyusut. Suasana gelap, dingin, dan kaku tak bisa
dihindari. Oleh sebab itu, di dalam ruangan kebutuhan cahaya adalah
sesuatu yang tidak bisa ditawar. Hal tersebut juga menjadi salah satu
syarat untuk menciptakan kondisi kehidupan manusia menjadi lebih nyaman
dan menarik.
Penataan cahaya pada interior rumah
tinggal tentulah tidak mudah. Sebab, sebuah pencahayaan yang baik harus
memperhatikan sudut teknis, estetika, gaya, dan warna. Atau tak tertutup
kemungkinan untuk menciptakan suasana tertentu pada sebuah ruang sesuai
dengan yang diinginkan.
Sumber pencahayaan ada
dua, yaitu alami dan buatan. Sinar matahari adalah salah satu sumber
cahaya alami yang dibutuhkan pada siang hari. Perancangan jendela yang
baik dapat memungkinkan hadirnya sinar matahari ke setiap sudut ruangan.
Selain mampu mendatangkan suasana segar di pagi hari, sumber cahaya
gratis ini juga baik untuk kesehatan.
Malam hari
menjelang, sumber cahaya buatan memegang peranan. Lewat pemakaian lampu
yang kian beraneka ragam penerangan akan didapat. Dari sekian banyak
model lampu yang ada, jangan sampai melupakan prinsip utama yang harus
dimilikinya, yaitu keselamatan, kenyamanan, dan hemat energi. Selain itu
karakter ruangan, gaya yang diusung rumah, hingga usia pemilik rumah
menjadi pertimbangan pemilihan lampu.
Sebagai
contoh, untuk kesehatan dan menghadirkan suasana yang teduh gunakan
lampu berkekuatan rendah bagi ruangan kamar orang tua. Dan lampu yang
terang dipakai di kamar anak-anak untuk membangkitkan semangatnya. Lampu
bercahaya putih akan menghadirkan kesan dingin pada ruangan. Bisa
ditempatkan sebagai lampu utama. Sementara suasana yang lebih hangat,
mewah, dan romantis bisa dirasakan lewat kehadiran cahaya kekuningan.
Penempatan yang terbaik adalah di sudut-sudut khusus dari sebuah
ruangan. Semua dapat dihadirkan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.
Bila
dulu cukup mengandalkan lampu jenis neon di tengah ruangan untuk ruang
baca, kini tersedia lampu baca yang bentuknya bervariasi. Tinggal pilih
saja ingin bentuk yang seperti apa. Selain berfungsi sebagai alat bantu
baca, lampu model ini sekaligus juga menjadi alat dekoratif interior.
Tidak
hanya itu, model lampu juga dapat mengikuti model rumah yang ditempati.
Rumah bergaya minimalis sebaiknya menempatkan lampu model serupa di
dalamnya. Pilihan lampu putih dan silver bisa dicoba. Sementara bagi
rumah model klasik dapat menggunakan lampu-lampu klasik seperti kristal
berwarna keemasan atau cokelat. Jangan mencampur gaya rumah dengan model
lampu yang tidak sealiran dengannya karena akan merusak nilai estetika
dan menimbulkan ketidakseimbangan.
Dengan
pemilihan lampu yang tepat, kebutuhan cahaya yang diinginkan dapat
terakomodasi dengan sempurna. Selain itu, pemenuhan unsur nilai artistik
dan estetika juga bisa tercukupi. Tata cahaya yang tepat akan
menciptakan atmosfer yang menyenangkan. Silakan memilih lampu yang
sesuai dengan karakter Anda dan rumah Anda. (diolah dari berbagai sumber
- CRL)
Source:http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/04/29/13422986/harmonisasi.cahaya.sebagai.elemen.artistik.pada.rumah.tinggal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri sumbang Saran Untuk Indonesia Hijau, Terima kasih atas Kunjungan dan Komentarnya, Sukses untuk Anda...Salam Hijau Indonesia.