Sampah Semakin Menumpuk di Kota-kota Besar Indonesia
Sampah
- Volume sampah sangat besar sehingga melebihi kapasitas daya tampung tempat pembuangan sampah akhir atau TPA.
- Lahan TPA semakin sempit karena tergeser tujuan.
- Teknologi pengolahan sampah tidak optimal sehingga sampah lambat membusuknya. Hal ini menyebabkan percepatan peningkatan velume sampah lebih besar dari pembusukannya. Oleh karena itu, selalu diperlukan perluasan areal TPA baru.
- Sampah yang sudah matang dan telah berubah menjadi kompos tidak dikeluarkan dari TPA karena berbagai pertimbangan.
- Manajemen pengololaan sampah tidak efektif sehingga sering kali menjadi penyebab distorsi dengan masyarakat setempat.
- Pengelolaan sampah dirasakan tidak memberikan dampak positif kepada lingkungan.
- Kurangnya dukungan kebijakan dari pemerintah, terutama dalam memanfaatkan produk sampingan dari sampah sehingga menyebabkan tertumpuknya produk tersebut di TPA.
Permasalahan sampah merupakan hal yang krusial. Bahkan, sampah dapat dikatakan sebagai masalah kultur karena dampaknya terkena pada berbagai sisi kehidupan, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, Makassar, Palembang. Menurut perkiraan, volume sampah yang dihasilkan per orang rata-rata 0,5 kg/kapita/hari. Jadi, untuk kota besar seperti Jakarta yang penduduknya sekitar 10 s/d 11 juta orang, sampah yang dihasilkan sekitar 5.000-6.000 ton/hari, sementara potensi sampah Kota Surabaya sekitar 1.500-2.000 ton/hari, Kota Bandung sekitar 1.300-1.500 ton/hari. Kota Makassar potensi sampah sekitar 1.500-2.000 ton/hari. Dengan jumlah yang tergolong besar tersebut, perlu adanya penanganan yang khusus. Bila tidak cepat ditangani secara benar maka kota-kota tersbut akan tenggelam dalam timbunan sampah berbarengan dengan segala dampak negative yang ditimbulkan.
Sumber sampah yang terbanyak dari pemukimman dan pasar tradisional, selebihnya dating dari sampah rumah sakit, perkantoran, hotel dan restorant serta tempat-tempat lainnya. Sampah pasar khusus seperti pasar sayur mayor, pasar buah, atau pasar ikan jenisnya relative seragam, sebagian besar 90-95 % berupa sampah organic lebih mudah ditangani. Sampah yang berasal dari pemukman umumnya sangat beragam, tetapi secara umum minimal 75 % terdiri dari sampah organik dan sisanya sampah anorganik, seperti sampah dari kertas, kayu, plastic, gelas, besi dan semacamnya, dll.
Meskipun bahan organic yang bisa terurai oleh mikroba, tetapi setiap jenis bahan berbeda tingkat kemudahan dalam penguraiannya (degradibilitas).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri sumbang Saran Untuk Indonesia Hijau, Terima kasih atas Kunjungan dan Komentarnya, Sukses untuk Anda...Salam Hijau Indonesia.