Menumpuknya sampah di TPS (Tempat Pembuangan Sementara) telah menimbulkan masalah bau, ancaman air lindi (leacheate) dan berkembang biaknya lalat, tikus dan belatung. Sumber sampah itu sendiri pastinya dari rumah penduduk, restoran dan rumah makan alias dari kita sendiri sebagai penduduk suatu kota. Menyiasati agar sampah tidak bertumpuknya di TPS berarti harus stop aliran sampah ke TPS dong............! Memutus mata rantai sampah dari sumbernya ke TPS agar Bandung Berseka kini dilakukan orang Bandung dengan mereduksi semua jenis sampah di dalam Bio Reaktor MIni BerSeka®. Prinsip dasar Berseka
® adalah proses dekomposisi dalam ruang BRM yang memiliki cukup aerasi ( aliran oksigen) dengan bantuan bio-aktivator GreenPhoskko® serta mempercepat reaksi dan menghilangkan bau dengan bantuan mineral penggembur Greenphoskko®.
Nah, dalam 5-7 hari dengan terdekomposisi dalam BRM, sampah yang asalnya basah dan bau akan berobah menjadi kering-gembur dan tidak bau. Maka dengan bantuan ayakan tembok dan sekop, hasil dekomposisi yang gembur tersebut diayak sehingga terpisah antara material lembaran dan besar dengan material tanah gembur alias amilioran. Tentu saja material an-organik ( kaca, plastik, logam) dapat dikumpulkan tersendiri guna dijual ke pengumpul dan supplier bahan daur ulang kepabrik atau dikasihkan ke pemulung sementara amilioran dapat ditaburkan menjadi penggembur tanah pekarangan.
Itulah yang membuat sungai dan udara bersih di berbagai negara di Eropa, Korea dan Amerika.
Kalau ngak.....bisa timbul polutan pencemar udara semacam dioxin- yang menurut para ahli menjadi salah satu penyebab kemunduran mental dan autis. Lagi pula memang ngak nyaman hidup dan menghirup asap yang ditimbulkan oleh proses pembakaran ini. Jadi agar Bandung dan Kota lain Berseka memang harus gunakan BRM BerSeka® (*****)
Print this page














































Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri sumbang Saran Untuk Indonesia Hijau, Terima kasih atas Kunjungan dan Komentarnya, Sukses untuk Anda...Salam Hijau Indonesia.